MAJU mundurnya bangsa banyak ditentukan oleh para pemimpin. Sebab
pada hakekatnya pemimpin itu memiliki tanggungjawab, baik terhadap diri
sendiri maupun terhadap masyarakat. Tanggungjawab inilah yang pada
dasarnya terkait dengan moral kepemimpinan. Kehidupan keseharianpun juga
tidak lepas dari bagaimana seseorang melakukan kepemimpinan, baik
terhadap diri sendiri atau terhadap orang lain.
Karenanya, merebaknya isu akhir-akhir ini, khususnya dalam memilih
pejabat publik melalui Pilkada, kaderisasi, penjen-jangan, tidak
terlepas dari upaya untuk menghadirkan para pemimpin masa depan yang
mampu membawa bangsa Indonesia semakin baldatun toyyibatun warobun
ghofur.
Lao-Tzu, filsafat dari Cina yang hidup pada abad ke enam sebelum
masehi menyatakan seorang pemimpin dalam tingkatannya yang paling baik,
ialah ketika orang-orang nyaris tidak tahta bahwa (a ada. Dalam
tingkatannya yang lebih rendah, ialah ketika orang-orang berpura-pura
taat dan mengelu-elukannya. Dalam tingkatannya yang paling buruk, Ialah
ketika orang mencampakannya apabila orang tersebut sudah tidak lagi
menjadi pemimpin.
Oleh sebab itu untuk menjadi pemimpin pada gallbnya harus disiapkan
dan menyiapkan diri. Tidak seorangpun llba-liba mampu tampil menjadi
pemimpin. Dalam kenyataannya, ada tiga prespektif pemimpin yaitu
Pertama, ada orang yang dilahirkan menjadi pemimpin; Kedua, ada yang
diberi kesempatan untuk menjadi pemimpin; Ketiga, ada yang sedang
mencari Jalan dan menemukan Jati dirinya untuk menjadi pemimpin.
Sejalan dengan era reformasi yang penuh kelldak pastian, yang
sekaligus penuh dengan dinamika perubahan; karena itu para pemimpin
dituntut siap menghadapi perubahan, mengembangkan potensi kepemimpinan
dalam proses transformasi dinamik. Sebab, orang-orang yang
selaluberusaha maju, berani menghadapi perubahan dan mengembangkan
kemampuan kepemimpinannya, adalah bagian yang sangat penting dari masa
depan dan merupakan sebagian dari moral kepemimpinan. Pengalaman
mengajarkan, bahwa untuk menjadi pemimpin dituntut memiliki beberapa
persyaratan moral kepemimpinan, tidak peduli apakah Ia pemimpin formal
atau non formal. Pertama, memiliki karakter dan jati diri. Kedua hal Ini
adalah kunci untuk suksesnya memimpin, baik untuk sendiri, lingkungan,
organisasi atau bahkan tingkat negara seusai dengan kepemimpinan yang
menjadi tanggung jawabnya.
Pemahaman tentang karakter dan Jati diri tersebut, mencerminkan apa
yang harus dilaksanakan, membuat pilihan terbaik tentang apa. siapa dan
bagaimana seseorang berfikir, berprilaku dan bertindak, mengambil
tanggung Jawab, memahami dimana ego akan muncul dan mereda, serta
cerminan integritas kepribadian (terhadap keahliannya, Intelektual dan
emosional serta splritualnya dapal berjalan bersama-sama menjadi satu).
Integritas kepribadian tersebut akan membentuk ketinggian diri manusia.
Dengan komitmen seperti Itu minimal orang tidak berbuat semena-mena
dalam menjalankan amanah kepemimpinannya. Dengan kesadaran seperti Itu
diharapkan pemimpin yang bersangkutan tidak akan menabrak rambu-rambu
moral, misalnya melakukan KKN, sekecil apapun hanya untuk memenuhi
ambisi dan kepentingannya.
Kedua, memiliki kemampuan menangani perubahan, ketidakpastian,
keka-lutan, dan kemenduaan/ dualisme (double standart) dalam berbagai
bidang kehidupan. Bagi kepemimpinan nasionaltermasuk menjawab tantangan
bahwa Indonesia, bukanlah termasuk kategori (/ie soft state seperti yang
dikatakan oleh Gunar Myrdal.Ketiga, mempunyai visi kemana suatu
organisasi bergerak. Visi adalah pelita penuntun, karena membantu dalam
membuat alur keputusan. Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan
mengambil keputusan, cepat, tepat, benar, dengan harga yang terbaik bagi
bangsa dan negara.
Dengan visi, pemimpin memberikan semua Jawaban yang penting dari masa
sekarang ke masa depan. Karena Itu, pemimpin tidak sekedar mengikuti
perubahan, tetapi mewarnai perubahan (dlr-rection setter). berarti
menentukan siapa yang berkata apa, kepada siapa, tentang apa dan tentang
bagaimana rencana dan kegiatan diselesaikan.Keempat, memiliki
seperangkat nilai moral yangjelas. Kepemimpinan tumbuh dari nilai-nilai
yang dipegang oleh para pemimpin. Diantara para pemimpin Itu, yang
terpenting adalah karakter dan integritas moral kepribadian. Bila
seseorang kehilangan karakter dan integritas moral kepribadiannya, maka
kepemimpinannya akan hilang (hancur).
Kelima, mampu melayani yang dipimpin. Lazimnya untuk memulai suatu
pekerjaan, terlalu banyak apa yang diinginkan oleh pemimpin, serta apa
yang Ingin dikerjakan. Tetapi begitu memulai untuk memberdayakan banyak
orang yang juga memiliki kepedulian, terasa ada suatu tanggung Jawab
besar untuk menggerakan organisasi terus maju. Karena Itu, pemimpin
identik dengan tanggung jawab, untuk melayani secara adil, bukan untuk
minta dilayani.Keenam, keterbukaan. Keterbukaan adalah kedewasaan
berfikir, bertindak dari berpribadian. Keterbukaan merupakan saduan dari
kecerdasan emosi dan kecerdasan spiritual dan kecerdasan pikirannya
sekaligus.
Ketujuh, kepercayaan. Kepercayaan ada-lah lem emosional yang mengikat
anggota dan pemimpin secara bersama-sama. Akumulasi kepercayaan adalah
suatu ukuran legitimasi kepemimpinan, yang tidak dapat dlmandatkan atau
diperjual belikan. Kepercayaan adalah rumusan dasar dari semua kebutuhan
untuk mempertahankan eksistensi intltusi.Kedelapan, mampu menggunakan
kekuasaan dengan bijak. Pemimpin Itu penata layan dan pengguna kekuasaan
(power) secara bijaksana (wisdom). Ia beroperasi pada lingkup keadilan
kecerdasan akal, emotional, spiritual, dan moral, komitmen, dan
aspirasi.
Naluri seorang pemimpin seharusnya adalah menyukai perubahan
(change). Agar berhasil menjadi agent of change. seorang pemimpin harus
memiliki konsep kepemimpinan yang menonjol dalam hal keterarahan.
membangun tim, ketaula-danan. Sebab Ia adalah panutan dan bukan
menggunakan kekuasaannya semena-mena dan kepemihakan atau melacurkan
diri untuk kepentingan yang bertolak dengan kebutuhan kebersamaan. Inti
dari pouierdan wisdom Ini adalah membangun kemajuan secara berkeadilan
dansejahtera.
Jumat, 30 Maret 2012
Manfaat OSIS
Dalam upaya mengenal, memahami dan mengelola Organisasi Intra
Sekolah (OSIS) perlu penjelasan mengenai pengertian dan peranan tentang
Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS). Dengan pengertian dan peranan
yang jelas akan membantu para pembina pengurus dan perwakilan kelas
untuk mendayagunakan OSIS ini sesuai dengan fungsinya.
A. Pengertian, OSIS, meliputi:
1. Secara Sematis
Di dalam Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 226/C/Kep/0/1993 disebutkan bahwa organisasi kesiswaan di sekolah adalah OSIS. Kepanjangan OSIS terdiri dari, organisasi, siswa, intra, sekolah: Masing-masing mempunyai pengertian:
a. Organisasi
Secara umum adalah kelompok kerjasama antara pribadi yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi dalam hal ini dimaksudkan satuan atau kelompok ke rjasama para siswa yang dibentuk dalam usaha untuk mencapai tujuan bersama, yaitu mendukung terwujudnya pembinaan kesiswaan.
b. Siswa
adalah peserta didik pada satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah.
c. Intra
adalah berarti terletak didalam dan di antara. Sehingga OSIS berarti suatu organisasi siswa yang ada di dalam dan di lingkungan sekolah yang bersangkutan.
d. Sekolah
adalah satuan pendidikan tempat menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan bersinambungan.
2. Secara Organisasi
OSIS adalah satu-satunya wadah organisasi siswa yang sah di sekolah. Oleh karena itu setiap sekolah wajib membentuk Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), yang tidak mempunyai hubungan organisatoris dengan OSIS di sekolah lain dan tidak menjadi bagian / alat dari organisasi lain yang ada di luar sekolah.
3. Secara fungsional
Dalam rangka pelaksanaan kebijaksanaan pendidikan khususnya di bidang pembinaan kesiswaan arti yang terkandung lebih jauh dalam pengertian OSIS adalah sebagai salah satu dari empat jalur pembinaan kesiswaa, di sampig ketiga jalur yang lain yaitu : Latihan Kepemimpinan, Ekstrakurikuler dan Wawasan Wiyatamandala.
4. Secara Sistem
Apabila OSIS dipandang suatu sistem, berarti OSIS sebagai tempat kehidupan berkelompok siswa bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam hal ini OSIS dipandang sebagai sistem, dimana sekumpulan para siswa mengadakan koordinasi dalam upaya mencitapakan suatu organisasi yang mengadakan koordinasi dalam upaya menciptakan suatu organisasi yang mampu mencapai tujuan. Oleh karena OSIS sebagai suatu sistem ditandai beberapa ciri pokok:
a. berorient asi pada tujuan.
b. memiliki susunan kehidupan kelompok
c. memiliki sejumlah peranan.
d. terkoordinasi dan
e. berkelanjutan dalam waktu tertentu.
B. Peranan
Salah satu ciri pokok suatu organisasi ialah memiliki berbagai macam fungsi dan peranan. Demikianlah pada OSIS sebagai suatu organisasi memiliki pola beberapa peranan atau fungsi dalam mencapai tujuan. Sebagai suatu organisasi perlu pula memperhatikan faktor-faktor yang sangat berperan, agar OSIS sebagai organisasi tetap hidup dalam arti tetap memiliki kemampuan beradaptasi dengan lingkungan dan perkembagan. Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar OSIS tetap eksis yaitu:
1. Sumber daya
2. Efisiensi
3. Koordinasi kegiatan sejalan dengan tujuan
4. Pembaharuan
5. Kemampuan beradaptasi dengan lingkungan luar
6. Terpenuhinya fungsi dan peran seluruh komponen.
Berdasarkan prinsip-prinsip organisasi tersebut agar OSIS selalu dapat mewujudkan peranannya sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan perlu di pahami apa sebenarnya arti, peran dan manfaat apa saja yang diperoleh melalui OSIS tersebut.
Peranan adalah manfaat atau kegunaan yang dapat disumbangkan OSIS dalam rangka pembinaan kesiswaan. Sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan, peranan OSIS adalah:
1. Sebag ai Wadah
Organisasi Siswa Intra Sekolah merupakan satu-satunya wadah kegiatan para siswa di Sekolah bersama dengan jalur pembinaan yang lain untuk mendukung tercapainya tujuan pembinaan kesiswaan. Oleh sebab itu OSIS dalam mewujudkan fungsinya sebagai wadah. Wahana harus selalu bersama-sama dengan jalur lain, yaitu latihan kepemimpinan, ekstrakurikuler, dan wawasan wiyatamandala. Tanpta seling berkerjasama dari berbagai jalur, peranan OSIS sebagai wadah tindakan berfungsi lagi.
2. Sebagai Penggerak / Motivator
Motivator adalah perangsang yang menyebabkan lahirnya keinginan, semangat para siswa untuk berbuat dan melakukan kegiatan bersama dalam mencapai tujuan. OSIS akan tampil sebagai penggerak apabila para pembina, pengurus mampu membawa OSIS selalu dapat menyesuaikan dan memenuhi kebutuhan yang diharapkan, yaitu menghadapi perubahan, memiliki daya tangkal terhadap acanaman, memanfaatkan peluang dan perubahan, dan yang paling penting memberikan kepuasan kepada anggota. Dengan bahasa manajemen OSIS mampu memainkan fungsi intelektual, yaitu mampu meningkatkan keberadaan OSIS baik secara internal maupun eksternal. Apabila OSIS dapat berfungsi demikian sekaligus OSIS berhasil menampilkan peranannya sebagai motivator.
3. Peranan yang bersifat preventif
Apabila peran yang bersifat intelek dalam arti secara internal OSIS dapat menggerakan sumber daya yang ada secara eksternal OSIS mampu mengadaptasi dengan lingkungan, seperti : menyelesaikan persoalan perilaku menyimpang siswa dan sebagainya. Dengan demikian secara preventif OSIS berhasil ikut mengamankan sekolah dari segala ancaman yang datang dari dalam maupun dari luar. Peranan Preventif OSIS akan terwujud apabila peranan OSIS sebagai pendorong lebih dahulu harus dapat diwujudkan.
Melalui peranan OSIS tersebut dapat ditarik beberapa manfaat sebagai berikut:
1. Meningkatkan nilai-nilai ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Meningkatkan kesadaran berbangsa, bernegara dan cinta tanah air.
3. Meningkatkan kepribadian dan budi pekerti luhur.
4. Meningkatkan kemampuan berorganisasi, pendidikan politik dan kepemimpinan.
5. Meningkatkan ketrampilan, kemandirian dan percaya diri.
6. Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani.
7. Menghargai dan menjiwai nilai-nilai seni, meningkatkan dan mengembangkan kreasi seni.
Manfaat OSIS salah satunya adalah membentuk siswa lebih kreatif, mandiri, dan masih banyak lagi , , ,
A. Pengertian, OSIS, meliputi:
1. Secara Sematis
Di dalam Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 226/C/Kep/0/1993 disebutkan bahwa organisasi kesiswaan di sekolah adalah OSIS. Kepanjangan OSIS terdiri dari, organisasi, siswa, intra, sekolah: Masing-masing mempunyai pengertian:
a. Organisasi
Secara umum adalah kelompok kerjasama antara pribadi yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi dalam hal ini dimaksudkan satuan atau kelompok ke rjasama para siswa yang dibentuk dalam usaha untuk mencapai tujuan bersama, yaitu mendukung terwujudnya pembinaan kesiswaan.
b. Siswa
adalah peserta didik pada satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah.
c. Intra
adalah berarti terletak didalam dan di antara. Sehingga OSIS berarti suatu organisasi siswa yang ada di dalam dan di lingkungan sekolah yang bersangkutan.
d. Sekolah
adalah satuan pendidikan tempat menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan bersinambungan.
2. Secara Organisasi
OSIS adalah satu-satunya wadah organisasi siswa yang sah di sekolah. Oleh karena itu setiap sekolah wajib membentuk Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), yang tidak mempunyai hubungan organisatoris dengan OSIS di sekolah lain dan tidak menjadi bagian / alat dari organisasi lain yang ada di luar sekolah.
3. Secara fungsional
Dalam rangka pelaksanaan kebijaksanaan pendidikan khususnya di bidang pembinaan kesiswaan arti yang terkandung lebih jauh dalam pengertian OSIS adalah sebagai salah satu dari empat jalur pembinaan kesiswaa, di sampig ketiga jalur yang lain yaitu : Latihan Kepemimpinan, Ekstrakurikuler dan Wawasan Wiyatamandala.
4. Secara Sistem
Apabila OSIS dipandang suatu sistem, berarti OSIS sebagai tempat kehidupan berkelompok siswa bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam hal ini OSIS dipandang sebagai sistem, dimana sekumpulan para siswa mengadakan koordinasi dalam upaya mencitapakan suatu organisasi yang mengadakan koordinasi dalam upaya menciptakan suatu organisasi yang mampu mencapai tujuan. Oleh karena OSIS sebagai suatu sistem ditandai beberapa ciri pokok:
a. berorient asi pada tujuan.
b. memiliki susunan kehidupan kelompok
c. memiliki sejumlah peranan.
d. terkoordinasi dan
e. berkelanjutan dalam waktu tertentu.
B. Peranan
Salah satu ciri pokok suatu organisasi ialah memiliki berbagai macam fungsi dan peranan. Demikianlah pada OSIS sebagai suatu organisasi memiliki pola beberapa peranan atau fungsi dalam mencapai tujuan. Sebagai suatu organisasi perlu pula memperhatikan faktor-faktor yang sangat berperan, agar OSIS sebagai organisasi tetap hidup dalam arti tetap memiliki kemampuan beradaptasi dengan lingkungan dan perkembagan. Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar OSIS tetap eksis yaitu:
1. Sumber daya
2. Efisiensi
3. Koordinasi kegiatan sejalan dengan tujuan
4. Pembaharuan
5. Kemampuan beradaptasi dengan lingkungan luar
6. Terpenuhinya fungsi dan peran seluruh komponen.
Berdasarkan prinsip-prinsip organisasi tersebut agar OSIS selalu dapat mewujudkan peranannya sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan perlu di pahami apa sebenarnya arti, peran dan manfaat apa saja yang diperoleh melalui OSIS tersebut.
Peranan adalah manfaat atau kegunaan yang dapat disumbangkan OSIS dalam rangka pembinaan kesiswaan. Sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan, peranan OSIS adalah:
1. Sebag ai Wadah
Organisasi Siswa Intra Sekolah merupakan satu-satunya wadah kegiatan para siswa di Sekolah bersama dengan jalur pembinaan yang lain untuk mendukung tercapainya tujuan pembinaan kesiswaan. Oleh sebab itu OSIS dalam mewujudkan fungsinya sebagai wadah. Wahana harus selalu bersama-sama dengan jalur lain, yaitu latihan kepemimpinan, ekstrakurikuler, dan wawasan wiyatamandala. Tanpta seling berkerjasama dari berbagai jalur, peranan OSIS sebagai wadah tindakan berfungsi lagi.
2. Sebagai Penggerak / Motivator
Motivator adalah perangsang yang menyebabkan lahirnya keinginan, semangat para siswa untuk berbuat dan melakukan kegiatan bersama dalam mencapai tujuan. OSIS akan tampil sebagai penggerak apabila para pembina, pengurus mampu membawa OSIS selalu dapat menyesuaikan dan memenuhi kebutuhan yang diharapkan, yaitu menghadapi perubahan, memiliki daya tangkal terhadap acanaman, memanfaatkan peluang dan perubahan, dan yang paling penting memberikan kepuasan kepada anggota. Dengan bahasa manajemen OSIS mampu memainkan fungsi intelektual, yaitu mampu meningkatkan keberadaan OSIS baik secara internal maupun eksternal. Apabila OSIS dapat berfungsi demikian sekaligus OSIS berhasil menampilkan peranannya sebagai motivator.
3. Peranan yang bersifat preventif
Apabila peran yang bersifat intelek dalam arti secara internal OSIS dapat menggerakan sumber daya yang ada secara eksternal OSIS mampu mengadaptasi dengan lingkungan, seperti : menyelesaikan persoalan perilaku menyimpang siswa dan sebagainya. Dengan demikian secara preventif OSIS berhasil ikut mengamankan sekolah dari segala ancaman yang datang dari dalam maupun dari luar. Peranan Preventif OSIS akan terwujud apabila peranan OSIS sebagai pendorong lebih dahulu harus dapat diwujudkan.
Melalui peranan OSIS tersebut dapat ditarik beberapa manfaat sebagai berikut:
1. Meningkatkan nilai-nilai ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Meningkatkan kesadaran berbangsa, bernegara dan cinta tanah air.
3. Meningkatkan kepribadian dan budi pekerti luhur.
4. Meningkatkan kemampuan berorganisasi, pendidikan politik dan kepemimpinan.
5. Meningkatkan ketrampilan, kemandirian dan percaya diri.
6. Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani.
7. Menghargai dan menjiwai nilai-nilai seni, meningkatkan dan mengembangkan kreasi seni.
Manfaat OSIS salah satunya adalah membentuk siswa lebih kreatif, mandiri, dan masih banyak lagi , , ,
Cisco Router
1. Pengantar
Tulisan ini ditujukan kepada pembaca
tingkat pemula yang baru mempelajari networking. Oleh
karena itu, bahasan-bahasan yang dipaparkan di sini hanyalah pengertian dasar
router dan konfigurasi dasar saja.
2. Definisi Router
Router adalah sebuah device yang berfungsi untuk meneruskan
paket-paket dari sebuah network ke network yang lainnya (baik LAN ke LAN atau
LAN ke WAN) sehingga host-host yang ada pada sebuah network bisa berkomunikasi
dengan host-host yang ada pada network yang lain. Router menghubungkan
network-network tersebut pada network layer dari model OSI, sehingga secara
teknis Router adalah Layer 3 Gateway.
Router bisa berupa sebuah device yang
dirancang khusus untuk berfungsi sebagai router (dedicated router), atau bisa
juga berupa sebuah PC yang difungsikan sebagai router.
Dalam tulisan ini, saya hanya akan
menulis tentang Cisco Router, yaitu sebuah dedicated router yang dibuat oleh
Vendor bernama Cisco (http://www.cisco.com).
Oleh karena itu, setiap kata Router dalam tulisan
berikutnya akan diartikan sebagai Cisco Router.
3. Network Interface
Network Interface adalah sebuah Interface yang berfungsi
untuk menyambungkan sebuah host ke network. Network Interface adalah perangkat
keras yang bekerja pada layer 1 dari Model OSI. Network Interface dibutuhkan
oleh Router untuk menghubungkan Router dengan sebuah LAN atau WAN.
Karena Router bertugas menyambungkan
network-network, sebuah router harus mempunyai minimal 2 network interface.
Dengan konfigurasi minimal ini, router tersebut bisa
menghubungkan 2 network, karena masing-masing network membutuhkan satu network
interface yang terhubung ke Router.
4. Mengkonfigurasi Router
Router tidak mempunyai layar monitor untuk berinteraksi
dengan network administrator, oleh karena itu, kita membutuhkan sebuah PC untuk
men-setup sebuah router.
PC tersebut harus disambungkan ke router tersebut dengan
salah satu dari cara berikut:
- melalui console port
- melalui Network
4.1. Men-konfigurasi
Router melalui Port Console
Console port adalah sebuah port pada
router yang disediakan untuk menghubungkan router tersebut pada “dunia luar”.
Sebuah kabel Roll Over dibutuhkan untuk menghubungkan serial interface pada PC
dan Console port pada router tersebut.
Setelah Router terhubung dengan PC,
Router dapat dikonfigurasi dengan menjalankan applikasi HyperTerminal dari PC.
4.2. Men-konfigurasi
Router melalui Network
Dengan cara ini, Router dapat
dikonfigurasi dengan PC yang terhubung dengan Router melalui network. Cara ini hanya bisa digunakan untuk melihat konfigurasi dan
memodifikasi konfigurasi pada router.
Mengapa ? Karena sebuah router
hanya akan terhubung ke network jika Network
Interface-nya sudah terkonfigurasi dengan benar.
Di sisi lain, cara ini juga
mempunyai kelebihan. Dengan cara ini, network
administrator lebih leluasa menempatkan PC-nya untuk memodifikasi konfigurasi
router. Network administrator bisa menempatkan PC-nya di mana
saja, asalkan PC tersebut bisa terhubung ke Router melalui jaringan.
Dengan cara ini, Network
administrator membutuhkan applikasi telnet untuk mengkonfigurasi Router
tersebut.
Berikut adalah langkah-langkah menggunakan telnet pada PC
dengan Sistem Operasi Windows:
- Jalankan command prompt (atau MS DOS prompt pada Windows 9x)
- Ketik perintah berikut pada command prompt:
C:\> telnet IP-address-Router
Contoh:
C:\> telnet 172.16.148.1
4.3
Inisialisasi Konfigurasi Router
Konfigurasi Router disimpan pada sebuah
memory spesial pada router yang disebut nonvolatile random-access memory
(NVRAM). Jika tidak ada konfigurasi yang tersimpan pada NVRAM, maka
system operasi pada Router akan menjalankan sebuah
routine yang akan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya akan
digunakan untuk mengkonfigurasi router tersebut.
Routine ini dalam kosakata Windows dikenal dengan nama Wizard. Namun pada Router Cisco, routine ini disebut
dengan nama system configuration dialog atau setup
dialog.
Setup Dialog ini hanya dirancang untuk membuat konfigurasi
minimal, karena tujuan utama dari mode setup ini hanyalah untuk membuat
konfigurasi secara cepat dan mudah.
Untuk konfigurasi yang komplex, network
administrator harus melakukannya secara manual.
Setup Dialog bisa juga dipanggil walaupun NVRAM sudah
berisi konfigurasi. Administrator cukup mengetik command setup pada CLI
(Command Line Interface) dan Setup Dialog akan
dieksekusi.
Berikut adalah contoh pemanggilan Setup
Dialog dari CLI.

4.4
Tingkat akses perintah
Untuk tujuan keamaan, perintah-perintah yang bisa
dijalankan dari CLI dibagi menjadi 2 tingkat akses, yaitu:
·
User Mode
·
Privileged Mode
User Mode ditujukan untuk melihat status
router. Perintah-perintah yang diizinkan pada mode ini
tidak bisa mengubah konfigurasi router, sehingga mode ini lebih aman ketika
seorang network administrator hanya ingin melihat status router dan tidak ingin
mengubah konfigurasi.
Privileged Mode mempunyai tingkat akses
yang lebih tinggi. Dengan mode ini, network
administrator bisa mengubah configurasi router. Oleh
karena itu, mode ini sebaiknya digunakan dengan hati-hati sekali untuk
menghindari perubahan yang tidak diinginkan pada router tersebut.
Saat log on ke router pertama kali, anda akan
masuk pada user mode, dengan prompt berupa tanda (>).
Untuk berpindah dari user mode ke priviledge mode, anda
harus mengeksekusi perintah enable pada prompt. Prompt akan berubah menjadi tanda (#) ketika anda berada pada
Privilged mode.
Untuk kembali ke user mode dari
priviledge mode, anda harus mengeksekusi perintah disable pada command
prompt.
Contoh 4.4-1:
router con0 is
now available
Press RETURN to get started
router >
router > enable
router # disable
router >
router > logout
4.5. Mengubah Konfigurasi Router
Seperti telah disinggung di bab
4.4, Setup Dialog tidak dirancang untuk memodifikasi Konfigurasi Router ataupun
membuat Konfigurasi Router yang komplex. Oleh karena itu,
untuk keperluan ini, harus dilakukan secara manual dengan memasuki Mode
Konfigurasi.
Pengubahan konfigurasi ini bisa dilakukan langsung melalui
console atau secara remote melalui jaringan seperti telah diulas pada Bab 4.1
dan 4.2.
Setelah PC terhubung ke router, maka
network administrator harus memasuki Privileged Mode dulu seperti yg telah
disinggung dalam Bab 4.4.
Akhirnya, konfigurasi dapat diubah dengan perintah configure
terminal untuk memasuki global configuration mode yang kemudian
diikuti dengan baris-baris konfigurasi.
Setelah baris-baris configurasi dituliskan, perintah exit
akan diperlukan untuk keluar dari global
configuration mode.
Contoh 4.5-1: mengubah konfigurasi router
router con0 is
now available
Press RETURN to get started
router >
router > enable
router # configure
terminal
router (config)
# interface ethernet 0
router
(config-if) # description IT Department LAN
router
(config-if) # exit
router (config)
# exit
router #
5.
Mengamankan router dengan password
Untuk menyulitkan orang yang tidak berhak
mengubah dan mengacau konfigurasi router, maka router tersebut perlu dilindungi
dengan kata sandi (password).
5.1
Password untuk console
Jika password diaktifkan pada console,
maka user tidak bisa begitu saja mendapatkan akses ke router melalui console
tanpa menuliskan password console terlebih dahulu.
Untuk melakukan hal ini, diperlukan
perintah line console 0 diikuti dengan perintah login dan password
dalam konfigurasi router.
Contoh 5.1-1: membuat password untuk console
Router(config) # line
console 0
Router(config-line) #
login
Router(config-line) #
password coba
Router(config-line) #
exit
Router(config) # exit
Router(config) #
Router yang dikonfigurasi seperti contoh 5.1-1 akan meminta password ketika user mencoba mendapatkan akses
melalui console. Dan passwordnya adalah coba.
5.2
Password untuk Virtual Terminal
Virtual Terminal ini akan
digunakan ketika user ingin mendapatkan akses melalui jaringan dengan applikasi
telnet. Password Virtual Terminal ini harus dikonfigurasi
sebelum user bisa mendapatkan akses melalui jaringan. Tanpa password,
koneksi melalui jaringan akan ditolak oleh router dan
router akan memberikan pesan berikut:
Password required, but none set
Contoh 5.2-1 memperlihatkan bagaimana
caranya mengkonfigurasi password pada Virtual Terminal.
Contoh 5.2-1:
Router(config) # line
vty 0 4
Router(config-line) #
password cobain
Router(config-line) #
exit
Router(config) # exit
Router(config) #
Pada contoh 5.2-1, router akan
meminta password ketika diakses lewat jaringan. Dan password
untuk virtual terminal tersebut adalah cobain.
Angka 0 pada baris line vty 0 4 menunjukkan
nomer awal virtual terminal, dan angka 4 menunjukkan nomer terakhir dari
virtual terminal. Oleh karena itu, perintah tersebut
memperlihatkan bahwa router tersebut mengizinkan 5 koneksi melalui virtual
terminal pada waktu yang bersamaan.
5.3
Password untuk mode priviledge
Setelah user menuliskan password dengan benar untuk
mendapatkan akses ke router baik melalui jaringan ataupun console, maka user akan memasuki user mode.
Jika password untuk mode priviledge
dikonfigurasi, maka user juga harus menuliskan password lagi untuk masuk ke
mode itu.
Perintah yang digunakan untuk memberi password pada mode
ini adalah enable password, atau enable secret.
Perbedaan antara kedua perintah tersebut adalah bahwa
perintah enable secret membuat password-nya terenkrip sedangkan enable password
tidak.
Kedua perintah tersebut juga bisa dituliskan kedua-duanya
dalam mode konfigurasi global, dan keduanya juga
bisa mempunyai password yang berbeda.
Namun jika keduanya diletakkan pada konfigurasi, maka
password pada enable secret yang akan digunakan untuk
memasuki privileged mode.
Contoh 5.3-1: mengkonfigurasi enable password
Router(config)
# enable password rahasia
Contoh 5.3-2: mengkonfigurasi enable secret
Router(config)
# enable secret rahasiabanget
Dalam konfigurasi router, sebuah perintah
bisa dihapus dengan menambahkan perintah no pada mode konfigurasi.
Dengan demikian, untuk menghapus password pada contoh 5.3-2
dapat dilakukan dengan perintah seperti yang tampak pada contoh 5.3-3.
Contoh 5.3-3: menghapus password enable secret
Router(config)
# no enable secret rahasiabanget
6. Mengkonfigurasi Interface
Seperti telah dipaparkan pada bab
2 dan Bab 3, tugas router adalah meneruskan paket-paket dari sebuah network ke
network yang lainnya. Sebuhungan dengan tugas tersebut,
network interface harus dikonfigurasi sesuai dengan karakteristik-nya.
Perintah interface pada mode konfigurasi global
disediakan untuk mengkonfigurasi interface-interface pada router. Ada berbagai
tipe interface yang dikonfigurasi dengan perintah ini antara lain: Ethernet,
Token Ring, FDDI, serial, HSSI, loopback, dialer, null, anync, ATM, BRI, dan
tunnel.
Dalam tulisan ini, hanya Ethernet dan Serial saja yang akan dibahas lebih lanjut.
6..1. Mengkonfigurasi Ethernet Interface
Seperti telah dijelaskan di atas, perintah interface harus
dijalankan pada mode konfigurasi global. Untuk memasuki mode konfigurasi
global, gunakan perintah configure terminal, seperti yang telah dijelaskan pada
bab 4.5.
Format perintah interface untuk memasuki mode konfigurasi
interface untuk Ethernet pada router yang hanya mempunyai satu slot adalah:
interface
ethernet nomer-port
Beberapa jenis router memiliki banyak slot, seperti
misalnya Cisco 2600,3600 dan 4000. Untuk router-router
dengan banyak slot, format perintahnya adalah:
interface
ethernet nomer-slot/nomer-port
Setelah memasuki mode konfigurasi interface dengan perintah
di atas, barulah Ethernet tersebut dapat dikonfigurasi sesuai dengan kebutuhan.
Konfigurasi paling dasar yang dibutuhkan agar Ethernet
dapat meneruskan paket-paket adalah IP address dan subnet mask.
Format konfigurasinya adalah:
ip
address IP-address subnet-mask
Contoh 6-1-1: contoh konfigurasi interface ethernet
Router# configure terminal
Router(config)#
interface ethernet 1/0
Router(config-if)#
description LAN pada Department IT
Router(config-if)#
ip address 172.16.148.1 255.255.255.128
Router(config-if)#
exit
Router(config)#
exit
Router#
6.2. Mengkonfigurasi
Serial Interface
Serial interface adalah interface yang seringkali digunakan
untuk koneksi ke WAN (Wide Area Network). Koneksi serial
membutuhkan clocking untuk sinkronisasi. Dan oleh
karena itu, hubungan serial ini harus mempunyai 2 sisi, yaitu DCE (data
circuit-terminating equipment_ dan DTE (data terminal equipment).
DCE menyediakan clocking dan DTE akan mengikuti clock
yang diberikan oleh DCE. Kabel DCE mempunyai koneksi female
(perempuan), sedangkan kabel DTE mempunyai koneksi male (jantan).
Pada prakteknya, DCE biasanya disediakan
oleh service provider yang biasanya adalah merupakan koneksi ke CSU/DSU.
Router sendiri biasanya hanyalah berperan sebagai DTE
sehingga router tersebut tidak perlu menyediakan clocking.
Walaupun demikian, cisco router juga bisa
berperan sebagai DCE yang menyediakan clocking. Fungsi ini biasanya
dipakai untuk uji coba router dimana kita bisa menghubungkan 2 buah router back
to back sehingga salah satu router harus berfungsi sebagai DCE agar koneksi
bisa terjadi.
Contoh 6.2-1: contoh konfigurasi interface serial sebagai
DTE
Router # configure terminal
Router(config)# interface
serial 0
Router(config-if)# description
WAN ke Natuna
Router(config-if)# ip
address 172.16.158.1 255.255.255.252
Router(config-if)# bandwith
64
Router(config-if)# exit
Router(config)# exit
Router#
Contoh 6.2-2: contoh konfigurasi interface serial sebagai
DCE
Router # configure terminal
Router(config)# interface
serial 0
Router(config-if)# description
Lab Cisco sebagai DCE
Router(config-if)# ip
address 172.16.158.1 255.255.255.252
Router(config-if)# bandwith
64
Router(config-if)# clock
rate 64000
Router(config-if)# exit
Router(config)# exit
Router#
6.3
Men-disable sebuah interface
Kadangkala kita perlu mematikan/mendisable sebuah interface
untuk keperluan troubleshooting ataupun administratif.
Untuk keperluan tersebut, dapat digunakan
perintah shutdown pada interface yang bersangkutan. Dan untuk menghidupkannya kembali, dapat digunakan perintah no
shutdown.
Contoh 6.3-1: mematikan interface
Router(config)# interface
serial 0
Router(config-if)# shutdown
Router(config-if)# exit
Router(config)#
Contoh 6.3-2: menghidupkan interface
Router(config)# interface
serial 0
Router(config-if)# no
shutdown
Router(config-if)# exit
Router(config)#
7. Routing
Akhirnya, setelah interface terkonfigurasi, router
memerlukan sebuah proses agar router tahu bagaimana dan kemana sebuah paket
harus diteruskan. Proses ini disebut proses routing.
Routing dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu:
·
Static Routing – Router meneruskan paket dari sebuah network ke network
yang lainnya berdasarkan rute (catatan: seperti rute pada bis kota) yang ditentukan oleh administrator. Rute pada static
routing tidak berubah, kecuali jika diubah secara manual oleh administrator.
·
Dynamic Routing – Router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network
ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh
oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router
mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai dengan
pelajaran yang didapatkan oleh router.
Dynamic Routing tidak dibahas dalam tulisan ini karena
walaupun konfigurasi-nya cukup mudah, namun bagaimana cara
routing tersebut bekerja saya anggap sebagai topik lanjutan sehingga tidak saya
bahas pada tulisan ini.
Static Routing dapat dilakukan dengan
memasukkan baris ip route pada mode konfigurasi global.
Adapun format penulisan baris tersebut adalah:
ip
route network [mask] {alamat | interface }
dimana:
- network adalah network tujuan
- mask adalah subnet mask
- alamat adalah IP address ke mana network akan dilewatkan
- interface adalah nama interface yang digunakan untuk melewatkan paket yang ditujukan
Gambar 7-1: Contoh routing

Gambar di atas memperlihatkan sebuah LAN yang terhubung ke
WAN melalui 2 buah router, yaitu router A dan router
B.
Agar LAN tersebut bisa dihubungi dari WAN, maka router A
perlu diberikan static routing dengan baris perintah seperti berikut:
RouterA(config)#
ip route 172.16.10.0 255.255.255.0 172.16.158.1
Dan agar router B bisa meneruskan paket-paket yang
ditujukan ke WAN, maka router B perlu dikonfigurasi dengan static routing
berikut:
RouterB(config)#
ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 172.16.158.2
8. Menyimpan dan mengambil Konfigurasi
Berbagai konfigurasi yang telah kita tuliskan dengan
perintah configure terminal hanya akan disimpan pada
RAM yang merupakan memory volatile. Jika konfigurasi ini tidak disimpan di
NVRAM, maka konfigurasi tersebut akan hilang ketika
router dimatikan atau direstart.
Secara default, Router akan
mengambil konfigurasi dari NVRAM saat start up, meletakkannya di RAM, dan
kemudian menggunakan konfigurasi yang ada pada RAM untuk beroperasi.
Untuk menyimpan konfigurasi yang ada di RAM ke NVRAM,
diperlukan baris perintah berikut pada privileged mode:
Router# copy
running-config startup-config
Sebaliknya, untuk mengambil konfigurasi yang ada di NVRAM
dan meletakkannya pada RAM, dapat digunakan perintah berikut pada privileged
mode:
Router# copy startup-config
running-config
Dan untuk melihat konfigurasi yang sedang beroperasi (pada
RAM), dapat digunakan perintah show running-config pada
privileged mode.
Contoh 8-1: melihat running-config
Router# show running-config
Building configuration...
Current configuration : 4479 bytes
!
! Last configuration change at 12:23:26 UTC Fri Oct 10 2003
!
version 12.2
service timestamps debug datetime
msec localtime show-timezone
service timestamps log datetime
msec localtime show-timezone
service password-encryption
!
hostname jakarta-lina
!
…. Dan selanjutnya …..
9. Beberapa Tips
Bekal pengetahuan dasar pada bab-bab di
atas sebenarnya telah cukup berguna untuk segera memulai percobaan-percobaan
dan mempelajari router lebih lanjut.
Namun untuk melengkapi dan memudahkan proses belajar, ada
baiknya anda juga mengetahui beberapa tips agar mudah mengetahui
perintah-perintah apa saja yang bisa dijalankan dan
format penggunaannya.
9.1
Mengetahui perintah apa saja yang bisa dijalankan
Pada mode apa saja, anda bisa
mengetikkan tanda (?) pada prompt. Dengan mengetikkan tanda tersebut, router akan memberitahukan apa saja yang bisa anda tuliskan pada
prompt tersebut.
Contoh 9.1-1: melihat perintah-perintah apa
saja yang berlaku pada prompt
router> ?
Exec commands:
<1-99>
Session number to resume
access-enable
Create a temporary Access-List entry
access-profile
Apply user-profile to interface
clear
Reset functions
connect
Open a terminal connection
disable
Turn off privileged commands
disconnect
Disconnect an existing network connection
enable
Turn on privileged commands
exit
Exit from the EXEC
help
Description of the interactive help system
lat
Open a lat connection
lock
Lock the terminal
login
Log in as a particular user
logout
Exit from the EXEC
mrinfo
Request neighbor and version information from a multicast
router
mstat
Show statistics after multiple multicast traceroutes
mtrace
Trace reverse multicast path
from destination to source
name-connection Name
an existing network connection
pad
Open a X.29 PAD connection
ping
Send echo messages
ppp
Start IETF Point-to-Point Protocol (PPP)
resume
Resume an active network connection
rlogin
Open an rlogin connection
show
Show running system information
slip
Start Serial-line IP (SLIP)
systat
Display information about terminal lines
tclquit
Quit Tool Comand Language shell
tclsh
Tool Comand Language a shell
telnet
Open a telnet connection
terminal
Set terminal line parameters
traceroute
Trace route to destination
tunnel
Open a tunnel
connection
udptn
Open an udptn connection
where
List active connections
x28
Become an X.28 PAD
x3
Set X.3 parameters on PAD
router>
contoh 9.1-2: melihat perintah apa
saja yang dimulai dengan huruf “t”
router> t?
tclquit tclsh
telnet terminal traceroute
tunnel
router> t
contoh 9.1-3: melihat lanjutan
dari sebuah perintah
router>telnet ?
WORD IP address or
hostname of a remote system
<cr>
router>telnet
9.2
Perintah yang tidak lengkap dan Auto Completion
Sebuah perintah pada router tidak harus
dituliskan secara lengkap jika perintah tersebut tidak ambiguous. Dengan fasilitas ini, administrator bisa menghemat waktu karena
tidak harus mengetikkan semua perintah secara lengkap.
Contoh 9.2-1: perintah yang tidak lengkap
Router # sh ru
Building configuration...
Current configuration : 4479 bytes
!
! Last configuration change at 12:23:26 UTC Fri Oct 10 2003
!
……… dan selanjutnya ………
Tampak pada contoh 9.2-1 bahwa router menjalankan perintah show
running-config, padahal administrator hanya menuliskan sh ru pada prompt.
Kadangkala kita tidak yakin dengan sebuah command sehingga
kita tidak berani menuliskannya dengan tidak lengkap seperti di atas. Dengan
kondisi seperti ini, administrator juga bisa menghemat waktu pengetikan dengan
menekan tombol <tab> dan router akan melakukan
auto completion.
Contoh 9.2-2: auto completion
Router > tel <tab>
Router > telnet
Contoh 9.2-2 memperlihatkan bahwa
administrator cukup mengetikkan tel + <tab> dan router
melengkapinya sendiri menjadi telnet setelah penekanan tombol <tab>.
10.
Contoh Configurasi Sederhana
Akhirnya, tulisan ini akan saya
tutup dengan memberikan contoh sebuah konfigurasi router sederhana secara utuh.
Dan saya ucapkan selamat belajar.
Contoh 10-1: konfigurasi sederhana secara utuh
trident16-rig#sh run
Building configuration...
Current configuration:
!
! No configuration change since last restart
!
version 12.1
service timestamps debug datetime
msec localtime show-timezone
service timestamps log datetime
msec localtime show-timezone
service password-encryption
!
hostname trident16-rig
!
enable secret 5
$1$PlKA$Ev/ev3/gQJHnytqacioZt.
!
ip subnet-zero
no ip domain-lookup
ip name-server 192.23.168.5
ip name-server 192.23.164.5
!
interface Ethernet0
description Local Segment
for Trident 16 Rig
ip address 172.16.135.1
255.255.255.192
!
interface Serial0
description VSAT link to
jakarta-lina-sat
bandwidth 128
ip address 172.16.158.174
255.255.255.252
!
interface Serial1
no ip address
shutdown
!
ip classless
ip route 0.0.0.0 0.0.0.0
172.16.158.173
no ip http server
!
line con 0
transport input none
line aux 0
line vty 0 4
password 7
023616521D071B240C600C0D12180000
login
!
end
trident16-rig#
Install dan konfigurasi DHCP Server di ubuntu
Kemarin ada teman yang meminta tolong untuk membuat server DHCP, kalau pengalaman sih dengan FreeBSD, setelah ditanya ternyata menggunakan linux ubuntu, ya ok lah ndak papa, Pada prinsipnya Server DHCP akan memberikan IP ke client. Konfigurasi DHCP server memiliki 2 metode yang digunakan, pertama Address Poll yang berarti menyiapkan reantang ip tertentu yang siap dipakai oleh Client DHCP, IP address ini bersifat sementara artinya jika Client Restart atau Shutdown maka ketika nyala lagi akan meminta ip ke server dan mungkin akan mendapatkan ip address yang berbeda dengan sebelumnya. seangkan metode kedua, MAC Address yang berarti menggunakan identitas MAC Address dari Netword Card client DHCP, metode ini akan memberikan ip statis yang sudah di seting di server DHCP, sehingga IP client tidak akan berubah.
Install Server DHCP di Ubuntu
sudo apt-get install dhcp3-server
Peritah tersebut akan menginstall server DHCP di ubuntu, tidak repot kan.
Konfigurasi Server DHCP
Jika komputer ubuntu anda mempunyai 2 network card, anda pilih salah satu Network card yang digunakan untuk menerima permintaan Ip dari client, atau dalam satu LAN. kemudian anda buka file
sudo vi /etc/default/dhcp3-server
cari
INTERFACES=”"
ganti dengan
INTERFACES=”eth0″
simpan dan keluar
Metode Address Pool
langkah selanjutnya buka file
sudo vi /etc/dhcp3/dhcpd.conf
ganti konfigurasi seperti dibawah
subnet 192.168.0.0 netmask
255.255.255.0 {
range 192.168.0.100 192.168.0.200;
option domain-name-servers 202.188.0.133, 202.188.1.5;
option domain-name "warnet.my";
option routers 192.168.0.1;
option broadcast-address 192.168.0.255;
default-lease-time 600;
max-lease-time 7200;
}
simpan kemudian keluar.
Konfigurasi diatas berarti Server DHCP menyiapkan IP address antara 192.168.0.100-192.168.0.200, Gateway 192.168.0.1, DNS 202.188.0.133 dan 202.188.0.5
Metode MAC Address
Metode ini memberikan IP statik ke client berdasarkan MAC Addres dari network card client.
Buka file dhcp.conf
default-lease-time 600;
max-lease-time 7200;
option subnet-mask 255.255.255.0;
option broadcast-address 192.168.1.255;
option routers 192.168.1.254;
option domain-name-servers 192.168.1.1, 192.168.1.2;
option domain-name “yourdomainname.com”;
subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 {
range 192.168.1.10 192.168.1.200;
}
host client1{
hardware ethernet 00:1b:63:ef:db:54;
fixed-address 192.168.1.20;
}
host client2{
hardware ethernet 00:0a:95:b4:d4:b0;
fixed-address 192.168.1.21;
}
host client3{
hardware ethernet 00:16:cb:aa:2a:cd;
fixed-address 192.168.1.22;
}
host client4{
hardware ethernet 00:0a:95:f5:8f:b3;
fixed-address 192.168.1.23;
}
Setelah selesai restart service DHCP.
sudo /etc/init.d/dhcp3-server restart
sudah selesai deh instalasi server DHCPnya.
Konfigurasi Klient DHCP
buka file intervace
sudo vi /etc/network/interfaces
Edit dan sesuaikan dengan ini
auto lo eth0
iface eth0 inet dhcp
iface lo inet loopback
sdsdSimpan kemudian keluar.
Kemudian restart networkingnya
sudo /etc/init.d/networking restart
Bagaimana mencari IP Addres DHCP Server
anda harus menjalankan beberapa perintah
sudo dhclient
or
tail -n 15
/var/lib/dhcp3/dhclient.*.leases
Langganan:
Postingan (Atom)