Jumat, 30 Maret 2012

Moral kepemimpinan

MAJU mundurnya bangsa banyak ditentukan oleh para pemimpin. Sebab pada hakekatnya pemimpin itu memiliki tanggungjawab, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap masyarakat. Tanggungjawab inilah yang pada dasarnya terkait dengan moral kepemimpinan. Kehidupan keseharianpun juga tidak lepas dari bagaimana seseorang melakukan kepemimpinan, baik terhadap diri sendiri atau terhadap orang lain.
Karenanya, merebaknya isu akhir-akhir ini, khususnya dalam memilih pejabat publik melalui Pilkada, kaderisasi, penjen-jangan, tidak terlepas dari upaya untuk menghadirkan para pemimpin masa depan yang mampu membawa bangsa Indonesia semakin baldatun toyyibatun warobun ghofur.
Lao-Tzu, filsafat dari Cina yang hidup pada abad ke enam sebelum masehi menyatakan seorang pemimpin dalam tingkatannya yang paling baik, ialah ketika orang-orang nyaris tidak tahta bahwa (a ada. Dalam tingkatannya yang lebih rendah, ialah ketika orang-orang berpura-pura taat dan mengelu-elukannya. Dalam tingkatannya yang paling buruk, Ialah ketika orang mencampakannya apabila orang tersebut sudah tidak lagi menjadi pemimpin.
Oleh sebab itu untuk menjadi pemimpin pada gallbnya harus disiapkan dan menyiapkan diri. Tidak seorangpun llba-liba mampu tampil menjadi pemimpin. Dalam kenyataannya, ada tiga prespektif pemimpin yaitu Pertama, ada orang yang dilahirkan menjadi pemimpin; Kedua, ada yang diberi kesempatan untuk menjadi pemimpin; Ketiga, ada yang sedang mencari Jalan dan menemukan Jati dirinya untuk menjadi pemimpin.
Sejalan dengan era reformasi yang penuh kelldak pastian, yang sekaligus penuh dengan dinamika perubahan; karena itu para pemimpin dituntut siap menghadapi perubahan, mengembangkan potensi kepemimpinan dalam proses transformasi dinamik. Sebab, orang-orang yang selaluberusaha maju, berani menghadapi perubahan dan mengembangkan kemampuan kepemimpinannya, adalah bagian yang sangat penting dari masa depan dan merupakan sebagian dari moral kepemimpinan. Pengalaman mengajarkan, bahwa untuk menjadi pemimpin dituntut memiliki beberapa persyaratan moral kepemimpinan, tidak peduli apakah Ia pemimpin formal atau non formal. Pertama, memiliki karakter dan jati diri. Kedua hal Ini adalah kunci untuk suksesnya memimpin, baik untuk sendiri, lingkungan, organisasi atau bahkan tingkat negara seusai dengan kepemimpinan yang menjadi tanggung jawabnya.
Pemahaman tentang karakter dan Jati diri tersebut, mencerminkan apa yang harus dilaksanakan, membuat pilihan terbaik tentang apa. siapa dan bagaimana seseorang berfikir, berprilaku dan bertindak, mengambil tanggung Jawab, memahami dimana ego akan muncul dan mereda, serta cerminan integritas kepribadian (terhadap keahliannya, Intelektual dan emosional serta splritualnya dapal berjalan bersama-sama menjadi satu). Integritas kepribadian tersebut akan membentuk ketinggian diri manusia. Dengan komitmen seperti Itu minimal orang tidak berbuat semena-mena dalam menjalankan amanah kepemimpinannya. Dengan kesadaran seperti Itu diharapkan pemimpin yang bersangkutan tidak akan menabrak rambu-rambu moral, misalnya melakukan KKN, sekecil apapun hanya untuk memenuhi ambisi dan kepentingannya.
Kedua, memiliki kemampuan menangani perubahan, ketidakpastian, keka-lutan, dan kemenduaan/ dualisme (double standart) dalam berbagai bidang kehidupan. Bagi kepemimpinan nasionaltermasuk menjawab tantangan bahwa Indonesia, bukanlah termasuk kategori (/ie soft state seperti yang dikatakan oleh Gunar Myrdal.Ketiga, mempunyai visi kemana suatu organisasi bergerak. Visi adalah pelita penuntun, karena membantu dalam membuat alur keputusan. Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan mengambil keputusan, cepat, tepat, benar, dengan harga yang terbaik bagi bangsa dan negara.
Dengan visi, pemimpin memberikan semua Jawaban yang penting dari masa sekarang ke masa depan. Karena Itu, pemimpin tidak sekedar mengikuti perubahan, tetapi mewarnai perubahan (dlr-rection setter). berarti menentukan siapa yang berkata apa, kepada siapa, tentang apa dan tentang bagaimana rencana dan kegiatan diselesaikan.Keempat, memiliki seperangkat nilai moral yangjelas. Kepemimpinan tumbuh dari nilai-nilai yang dipegang oleh para pemimpin. Diantara para pemimpin Itu, yang terpenting adalah karakter dan integritas moral kepribadian. Bila seseorang kehilangan karakter dan integritas moral kepribadiannya, maka kepemimpinannya akan hilang (hancur).
Kelima, mampu melayani yang dipimpin. Lazimnya untuk memulai suatu pekerjaan, terlalu banyak apa yang diinginkan oleh pemimpin, serta apa yang Ingin dikerjakan. Tetapi begitu memulai untuk memberdayakan banyak orang yang juga memiliki kepedulian, terasa ada suatu tanggung Jawab besar untuk menggerakan organisasi terus maju. Karena Itu, pemimpin identik dengan tanggung jawab, untuk melayani secara adil, bukan untuk minta dilayani.Keenam, keterbukaan. Keterbukaan adalah kedewasaan berfikir, bertindak dari berpribadian. Keterbukaan merupakan saduan dari kecerdasan emosi dan kecerdasan spiritual dan kecerdasan pikirannya sekaligus.
Ketujuh, kepercayaan. Kepercayaan ada-lah lem emosional yang mengikat anggota dan pemimpin secara bersama-sama. Akumulasi kepercayaan adalah suatu ukuran legitimasi kepemimpinan, yang tidak dapat dlmandatkan atau diperjual belikan. Kepercayaan adalah rumusan dasar dari semua kebutuhan untuk mempertahankan eksistensi intltusi.Kedelapan, mampu menggunakan kekuasaan dengan bijak. Pemimpin Itu penata layan dan pengguna kekuasaan (power) secara bijaksana (wisdom). Ia beroperasi pada lingkup keadilan kecerdasan akal, emotional, spiritual, dan moral, komitmen, dan aspirasi.
Naluri seorang pemimpin seharusnya adalah menyukai perubahan (change). Agar berhasil menjadi agent of change. seorang pemimpin harus memiliki konsep kepemimpinan yang menonjol dalam hal keterarahan. membangun tim, ketaula-danan. Sebab Ia adalah panutan dan bukan menggunakan kekuasaannya semena-mena dan kepemihakan atau melacurkan diri untuk kepentingan yang bertolak dengan kebutuhan kebersamaan. Inti dari pouierdan wisdom Ini adalah membangun kemajuan secara berkeadilan dansejahtera.

Manfaat OSIS

Dalam upaya mengenal, memahami dan mengelola Organisasi Intra Sekolah (OSIS) perlu penjelasan mengenai pengertian dan peranan tentang Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS). Dengan pengertian dan peranan yang jelas akan membantu para pembina pengurus dan perwakilan kelas untuk mendayagunakan OSIS ini sesuai dengan fungsinya.
A. Pengertian, OSIS, meliputi:
1. Secara Sematis
Di dalam Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 226/C/Kep/0/1993 disebutkan bahwa organisasi kesiswaan di sekolah adalah OSIS. Kepanjangan OSIS terdiri dari, organisasi, siswa, intra, sekolah: Masing-masing mempunyai pengertian:
a. Organisasi
Secara umum adalah kelompok kerjasama antara pribadi yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi dalam hal ini dimaksudkan satuan atau kelompok ke rjasama para siswa yang dibentuk dalam usaha untuk mencapai tujuan bersama, yaitu mendukung terwujudnya pembinaan kesiswaan.
b. Siswa
adalah peserta didik pada satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah.
c. Intra
adalah berarti terletak didalam dan di antara. Sehingga OSIS berarti suatu organisasi siswa yang ada di dalam dan di lingkungan sekolah yang bersangkutan.
d. Sekolah
adalah satuan pendidikan tempat menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan bersinambungan.
2. Secara Organisasi
OSIS adalah satu-satunya wadah organisasi siswa yang sah di sekolah. Oleh karena itu setiap sekolah wajib membentuk Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), yang tidak mempunyai hubungan organisatoris dengan OSIS di sekolah lain dan tidak menjadi bagian / alat dari organisasi lain yang ada di luar sekolah.
3. Secara fungsional
Dalam rangka pelaksanaan kebijaksanaan pendidikan khususnya di bidang pembinaan kesiswaan arti yang terkandung lebih jauh dalam pengertian OSIS adalah sebagai salah satu dari empat jalur pembinaan kesiswaa, di sampig ketiga jalur yang lain yaitu : Latihan Kepemimpinan, Ekstrakurikuler dan Wawasan Wiyatamandala.
4. Secara Sistem
Apabila OSIS dipandang suatu sistem, berarti OSIS sebagai tempat kehidupan berkelompok siswa bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam hal ini OSIS dipandang sebagai sistem, dimana sekumpulan para siswa mengadakan koordinasi dalam upaya mencitapakan suatu organisasi yang mengadakan koordinasi dalam upaya menciptakan suatu organisasi yang mampu mencapai tujuan. Oleh karena OSIS sebagai suatu sistem ditandai beberapa ciri pokok:
a. berorient asi pada tujuan.
b. memiliki susunan kehidupan kelompok
c. memiliki sejumlah peranan.
d. terkoordinasi dan
e. berkelanjutan dalam waktu tertentu.
B. Peranan
Salah satu ciri pokok suatu organisasi ialah memiliki berbagai macam fungsi dan peranan. Demikianlah pada OSIS sebagai suatu organisasi memiliki pola beberapa peranan atau fungsi dalam mencapai tujuan. Sebagai suatu organisasi perlu pula memperhatikan faktor-faktor yang sangat berperan, agar OSIS sebagai organisasi tetap hidup dalam arti tetap memiliki kemampuan beradaptasi dengan lingkungan dan perkembagan. Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar OSIS tetap eksis yaitu:
1. Sumber daya
2. Efisiensi
3. Koordinasi kegiatan sejalan dengan tujuan
4. Pembaharuan
5. Kemampuan beradaptasi dengan lingkungan luar
6. Terpenuhinya fungsi dan peran seluruh komponen.
Berdasarkan prinsip-prinsip organisasi tersebut agar OSIS selalu dapat mewujudkan peranannya sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan perlu di pahami apa sebenarnya arti, peran dan manfaat apa saja yang diperoleh melalui OSIS tersebut.
Peranan adalah manfaat atau kegunaan yang dapat disumbangkan OSIS dalam rangka pembinaan kesiswaan. Sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan, peranan OSIS adalah:
1. Sebag ai Wadah
Organisasi Siswa Intra Sekolah merupakan satu-satunya wadah kegiatan para siswa di Sekolah bersama dengan jalur pembinaan yang lain untuk mendukung tercapainya tujuan pembinaan kesiswaan. Oleh sebab itu OSIS dalam mewujudkan fungsinya sebagai wadah. Wahana harus selalu bersama-sama dengan jalur lain, yaitu latihan kepemimpinan, ekstrakurikuler, dan wawasan wiyatamandala. Tanpta seling berkerjasama dari berbagai jalur, peranan OSIS sebagai wadah tindakan berfungsi lagi.
2. Sebagai Penggerak / Motivator
Motivator adalah perangsang yang menyebabkan lahirnya keinginan, semangat para siswa untuk berbuat dan melakukan kegiatan bersama dalam mencapai tujuan. OSIS akan tampil sebagai penggerak apabila para pembina, pengurus mampu membawa OSIS selalu dapat menyesuaikan dan memenuhi kebutuhan yang diharapkan, yaitu menghadapi perubahan, memiliki daya tangkal terhadap acanaman, memanfaatkan peluang dan perubahan, dan yang paling penting memberikan kepuasan kepada anggota. Dengan bahasa manajemen OSIS mampu memainkan fungsi intelektual, yaitu mampu meningkatkan keberadaan OSIS baik secara internal maupun eksternal. Apabila OSIS dapat berfungsi demikian sekaligus OSIS berhasil menampilkan peranannya sebagai motivator.
3. Peranan yang bersifat preventif
Apabila peran yang bersifat intelek dalam arti secara internal OSIS dapat menggerakan sumber daya yang ada secara eksternal OSIS mampu mengadaptasi dengan lingkungan, seperti : menyelesaikan persoalan perilaku menyimpang siswa dan sebagainya. Dengan demikian secara preventif OSIS berhasil ikut mengamankan sekolah dari segala ancaman yang datang dari dalam maupun dari luar. Peranan Preventif OSIS akan terwujud apabila peranan OSIS sebagai pendorong lebih dahulu harus dapat diwujudkan.
Melalui peranan OSIS tersebut dapat ditarik beberapa manfaat sebagai berikut:
1. Meningkatkan nilai-nilai ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Meningkatkan kesadaran berbangsa, bernegara dan cinta tanah air.
3. Meningkatkan kepribadian dan budi pekerti luhur.
4. Meningkatkan kemampuan berorganisasi, pendidikan politik dan kepemimpinan.
5. Meningkatkan ketrampilan, kemandirian dan percaya diri.
6. Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani.
7. Menghargai dan menjiwai nilai-nilai seni, meningkatkan dan mengembangkan kreasi seni.
Manfaat OSIS salah satunya adalah membentuk siswa lebih kreatif,  mandiri, dan masih banyak lagi , , ,

Cisco Router




1.    Pengantar

Tulisan ini ditujukan kepada pembaca tingkat pemula yang baru mempelajari networking. Oleh karena itu, bahasan-bahasan yang dipaparkan di sini hanyalah pengertian dasar router dan konfigurasi dasar saja.

2.    Definisi Router

Router adalah sebuah device yang berfungsi untuk meneruskan paket-paket dari sebuah network ke network yang lainnya (baik LAN ke LAN atau LAN ke WAN) sehingga host-host yang ada pada sebuah network bisa berkomunikasi dengan host-host yang ada pada network yang lain.  Router menghubungkan network-network tersebut pada network layer dari model OSI, sehingga secara teknis Router adalah Layer 3 Gateway.

Router bisa berupa sebuah device yang dirancang khusus untuk berfungsi sebagai router (dedicated router), atau bisa juga berupa sebuah PC yang difungsikan sebagai router.
Dalam tulisan ini, saya hanya akan menulis tentang Cisco Router, yaitu sebuah dedicated router yang dibuat oleh Vendor bernama Cisco (http://www.cisco.com).
Oleh karena itu, setiap kata Router dalam tulisan berikutnya akan diartikan sebagai Cisco Router.

3.    Network Interface

Network Interface adalah sebuah Interface yang berfungsi untuk menyambungkan sebuah host ke network. Network Interface adalah perangkat keras yang bekerja pada layer 1 dari Model OSI. Network Interface dibutuhkan oleh Router untuk menghubungkan Router dengan sebuah LAN atau WAN.   
Karena Router bertugas menyambungkan network-network, sebuah router harus mempunyai minimal 2 network interface.  Dengan konfigurasi minimal ini, router tersebut bisa menghubungkan 2 network, karena masing-masing network membutuhkan satu network interface yang terhubung ke Router.


4.    Mengkonfigurasi Router

Router tidak mempunyai layar monitor untuk berinteraksi dengan network administrator, oleh karena itu, kita membutuhkan sebuah PC untuk men-setup sebuah router.

PC tersebut harus disambungkan ke router tersebut dengan salah satu dari cara berikut:
  • melalui console port
  • melalui Network

4.1. Men-konfigurasi Router melalui Port Console

Console port adalah sebuah port pada router yang disediakan untuk menghubungkan router tersebut pada “dunia luar”.  Sebuah kabel Roll Over dibutuhkan untuk menghubungkan serial interface pada PC dan Console port pada router tersebut.
Setelah Router terhubung dengan PC, Router dapat dikonfigurasi dengan menjalankan applikasi HyperTerminal dari PC.

4.2. Men-konfigurasi Router melalui Network

Dengan cara ini, Router dapat dikonfigurasi dengan PC yang terhubung dengan Router melalui network. Cara ini hanya bisa digunakan untuk melihat konfigurasi dan memodifikasi konfigurasi pada router.
Mengapa ? Karena sebuah router hanya akan terhubung ke network jika Network Interface-nya sudah terkonfigurasi dengan benar.
Di sisi lain, cara ini juga mempunyai kelebihan. Dengan cara ini, network administrator lebih leluasa menempatkan PC-nya untuk memodifikasi konfigurasi router. Network administrator bisa menempatkan PC-nya di mana saja, asalkan PC tersebut bisa terhubung ke Router melalui jaringan.
Dengan cara ini, Network administrator membutuhkan applikasi telnet untuk mengkonfigurasi Router tersebut.

Berikut adalah langkah-langkah menggunakan telnet pada PC dengan Sistem Operasi Windows:
  • Jalankan command prompt (atau MS DOS prompt pada Windows 9x)
  • Ketik perintah berikut pada command prompt:
                  C:\>  telnet IP-address-Router
           Contoh:
                  C:\>  telnet 172.16.148.1

4.3 Inisialisasi Konfigurasi Router

Konfigurasi Router disimpan pada sebuah memory spesial pada router yang disebut nonvolatile random-access memory (NVRAM). Jika tidak ada konfigurasi yang tersimpan pada NVRAM, maka system operasi pada Router akan menjalankan sebuah routine yang akan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya akan digunakan untuk mengkonfigurasi router tersebut.
Routine ini dalam kosakata Windows dikenal dengan nama Wizard. Namun pada Router Cisco, routine ini disebut dengan nama system configuration dialog atau setup dialog.

Setup Dialog ini hanya dirancang untuk membuat konfigurasi minimal, karena tujuan utama dari mode setup ini hanyalah untuk membuat konfigurasi secara cepat dan mudah.
Untuk konfigurasi yang komplex, network administrator harus melakukannya secara manual.

Setup Dialog bisa juga dipanggil walaupun NVRAM sudah berisi konfigurasi. Administrator cukup mengetik command setup pada CLI (Command Line Interface) dan Setup Dialog akan dieksekusi.
Berikut adalah contoh pemanggilan Setup Dialog dari CLI.



4.4 Tingkat akses perintah

Untuk tujuan keamaan, perintah-perintah yang bisa dijalankan dari CLI dibagi menjadi 2 tingkat akses, yaitu:
·        User Mode
·        Privileged Mode

User Mode ditujukan untuk melihat status router. Perintah-perintah yang diizinkan pada mode ini tidak bisa mengubah konfigurasi router, sehingga mode ini lebih aman ketika seorang network administrator hanya ingin melihat status router dan tidak ingin mengubah konfigurasi.

Privileged Mode mempunyai tingkat akses yang lebih tinggi. Dengan mode ini, network administrator bisa mengubah configurasi router. Oleh karena itu, mode ini sebaiknya digunakan dengan hati-hati sekali untuk menghindari perubahan yang tidak diinginkan pada router tersebut.

Saat log on ke router pertama kali, anda akan masuk pada user mode, dengan prompt berupa tanda (>).
Untuk berpindah dari user mode ke priviledge mode, anda harus mengeksekusi perintah enable pada prompt. Prompt akan berubah menjadi tanda (#) ketika anda berada pada Privilged mode.
Untuk kembali ke user mode dari priviledge mode, anda harus mengeksekusi perintah disable pada command prompt.

Contoh 4.4-1:
    router con0 is now available
    Press RETURN to get started

    router >
    router > enable
    router # disable
    router >
    router > logout

4.5. Mengubah Konfigurasi Router
Seperti telah disinggung di bab 4.4, Setup Dialog tidak dirancang untuk memodifikasi Konfigurasi Router ataupun membuat Konfigurasi Router yang komplex. Oleh karena itu, untuk keperluan ini, harus dilakukan secara manual dengan memasuki Mode Konfigurasi.
Pengubahan konfigurasi ini bisa dilakukan langsung melalui console atau secara remote melalui jaringan seperti telah diulas pada Bab 4.1 dan 4.2.
Setelah PC terhubung ke router, maka network administrator harus memasuki Privileged Mode dulu seperti yg telah disinggung dalam Bab 4.4.
Akhirnya, konfigurasi dapat diubah dengan perintah configure terminal untuk memasuki global configuration mode yang kemudian diikuti dengan baris-baris konfigurasi.
Setelah baris-baris configurasi dituliskan, perintah exit akan diperlukan untuk keluar dari global configuration mode.

Contoh 4.5-1: mengubah konfigurasi router
    router con0 is now available
    Press RETURN to get started

    router >
    router > enable
    router # configure terminal
    router (config) # interface ethernet 0
    router (config-if) # description IT Department LAN
    router (config-if) # exit
    router (config) # exit
    router #
5. Mengamankan router dengan password

Untuk menyulitkan orang yang tidak berhak mengubah dan mengacau konfigurasi router, maka router tersebut perlu dilindungi dengan kata sandi (password).

5.1 Password untuk console

Jika password diaktifkan pada console, maka user tidak bisa begitu saja mendapatkan akses ke router melalui console tanpa menuliskan password console terlebih dahulu.
Untuk melakukan hal ini, diperlukan perintah line console 0 diikuti dengan perintah login dan password dalam konfigurasi router.

Contoh 5.1-1: membuat password untuk console
   Router(config) # line console 0
   Router(config-line) # login
   Router(config-line) # password coba
   Router(config-line) # exit
   Router(config) # exit
   Router(config) #

Router yang dikonfigurasi seperti contoh 5.1-1 akan meminta password ketika user mencoba mendapatkan akses melalui console. Dan passwordnya adalah coba.

5.2 Password untuk Virtual Terminal

Virtual Terminal ini akan digunakan ketika user ingin mendapatkan akses melalui jaringan dengan applikasi telnet. Password Virtual Terminal ini harus dikonfigurasi sebelum user bisa mendapatkan akses melalui jaringan. Tanpa password, koneksi melalui jaringan akan ditolak oleh router dan router akan memberikan pesan berikut:
     Password required, but none set

Contoh 5.2-1 memperlihatkan bagaimana caranya mengkonfigurasi password pada Virtual Terminal.

Contoh 5.2-1: 
   Router(config) # line vty 0 4
   Router(config-line) # password cobain
   Router(config-line) # exit
   Router(config) # exit
   Router(config) #
    
Pada contoh 5.2-1, router akan meminta password ketika diakses lewat jaringan. Dan password untuk virtual terminal tersebut adalah cobain.
Angka 0 pada baris line vty 0 4 menunjukkan nomer awal virtual terminal, dan angka 4 menunjukkan nomer terakhir dari virtual terminal. Oleh karena itu, perintah tersebut memperlihatkan bahwa router tersebut mengizinkan 5 koneksi melalui virtual terminal pada waktu yang bersamaan.

5.3 Password untuk mode priviledge

Setelah user menuliskan password dengan benar untuk mendapatkan akses ke router baik melalui jaringan ataupun console, maka user akan memasuki user mode.
Jika password untuk mode priviledge dikonfigurasi, maka user juga harus menuliskan password lagi untuk masuk ke mode itu.

Perintah yang digunakan untuk memberi password pada mode ini adalah enable password, atau enable secret.
Perbedaan antara kedua perintah tersebut adalah bahwa perintah enable secret membuat password-nya terenkrip sedangkan enable password tidak.
Kedua perintah tersebut juga bisa dituliskan kedua-duanya dalam mode konfigurasi global,  dan keduanya juga bisa mempunyai password yang berbeda.
Namun jika keduanya diletakkan pada konfigurasi, maka password pada enable secret yang akan digunakan untuk memasuki privileged mode.

Contoh 5.3-1: mengkonfigurasi enable password
    Router(config) # enable password rahasia

Contoh 5.3-2: mengkonfigurasi enable secret
    Router(config) # enable secret rahasiabanget

Dalam konfigurasi router, sebuah perintah bisa dihapus dengan menambahkan perintah no pada mode konfigurasi. Dengan demikian, untuk menghapus password pada contoh 5.3-2 dapat dilakukan dengan perintah seperti yang tampak pada contoh 5.3-3.

Contoh 5.3-3: menghapus password enable secret
    Router(config) # no enable secret rahasiabanget

6.    Mengkonfigurasi Interface

Seperti telah dipaparkan pada bab 2 dan Bab 3, tugas router adalah meneruskan paket-paket dari sebuah network ke network yang lainnya. Sebuhungan dengan tugas tersebut, network interface harus dikonfigurasi sesuai dengan karakteristik-nya.

Perintah interface pada mode konfigurasi global disediakan untuk mengkonfigurasi interface-interface pada router. Ada berbagai tipe interface yang dikonfigurasi dengan perintah ini antara lain: Ethernet, Token Ring, FDDI, serial, HSSI, loopback, dialer, null, anync, ATM, BRI, dan tunnel.
Dalam tulisan ini, hanya Ethernet dan Serial saja yang akan dibahas lebih lanjut.


6..1. Mengkonfigurasi Ethernet Interface

Seperti telah dijelaskan di atas, perintah interface harus dijalankan pada mode konfigurasi global. Untuk memasuki mode konfigurasi global, gunakan perintah configure terminal, seperti yang telah dijelaskan pada bab 4.5.

Format perintah interface untuk memasuki mode konfigurasi interface untuk Ethernet pada router yang hanya mempunyai satu slot adalah:
       interface ethernet nomer-port

Beberapa jenis router memiliki banyak slot, seperti misalnya Cisco 2600,3600 dan 4000. Untuk router-router dengan banyak slot, format perintahnya adalah:
       interface ethernet nomer-slot/nomer-port

Setelah memasuki mode konfigurasi interface dengan perintah di atas, barulah Ethernet tersebut dapat dikonfigurasi sesuai dengan kebutuhan.
Konfigurasi paling dasar yang dibutuhkan agar Ethernet dapat meneruskan paket-paket adalah IP address dan subnet mask.

Format konfigurasinya adalah:
     ip address IP-address subnet-mask

Contoh 6-1-1: contoh konfigurasi interface ethernet
    Router# configure terminal
    Router(config)# interface ethernet 1/0
    Router(config-if)# description LAN pada Department IT
    Router(config-if)# ip address 172.16.148.1 255.255.255.128
    Router(config-if)# exit
    Router(config)# exit
    Router#

6.2. Mengkonfigurasi Serial Interface

Serial interface adalah interface yang seringkali digunakan untuk koneksi ke WAN (Wide Area Network). Koneksi serial membutuhkan clocking untuk sinkronisasi. Dan oleh karena itu, hubungan serial ini harus mempunyai 2 sisi, yaitu DCE (data circuit-terminating equipment_ dan DTE (data terminal equipment).  DCE menyediakan clocking dan DTE akan mengikuti clock yang diberikan oleh DCE. Kabel DCE mempunyai koneksi female (perempuan), sedangkan kabel DTE mempunyai koneksi male (jantan).
Pada prakteknya, DCE biasanya disediakan oleh service provider yang biasanya adalah merupakan koneksi ke CSU/DSU. Router sendiri biasanya hanyalah berperan sebagai DTE sehingga router tersebut tidak perlu menyediakan clocking.
Walaupun demikian, cisco router juga bisa berperan sebagai DCE yang menyediakan clocking. Fungsi ini biasanya dipakai untuk uji coba router dimana kita bisa menghubungkan 2 buah router back to back sehingga salah satu router harus berfungsi sebagai DCE agar koneksi bisa terjadi.

Contoh 6.2-1: contoh konfigurasi interface serial sebagai DTE
   Router # configure terminal
   Router(config)# interface serial 0
   Router(config-if)# description WAN ke Natuna
   Router(config-if)# ip address 172.16.158.1 255.255.255.252
   Router(config-if)# bandwith 64
   Router(config-if)# exit
   Router(config)# exit
   Router#

Contoh 6.2-2: contoh konfigurasi interface serial sebagai DCE
   Router # configure terminal
   Router(config)# interface serial 0
   Router(config-if)# description Lab Cisco sebagai DCE
   Router(config-if)# ip address 172.16.158.1 255.255.255.252
   Router(config-if)# bandwith 64
   Router(config-if)# clock rate 64000
   Router(config-if)# exit
   Router(config)# exit
   Router#

6.3 Men-disable sebuah interface

Kadangkala kita perlu mematikan/mendisable sebuah interface untuk keperluan troubleshooting ataupun administratif.
Untuk keperluan tersebut, dapat digunakan perintah shutdown pada interface yang bersangkutan. Dan untuk menghidupkannya kembali, dapat digunakan perintah no shutdown.

Contoh 6.3-1: mematikan interface
   Router(config)# interface serial 0
   Router(config-if)# shutdown
   Router(config-if)# exit
   Router(config)#

Contoh 6.3-2: menghidupkan interface
   Router(config)# interface serial 0
   Router(config-if)# no shutdown
   Router(config-if)# exit
   Router(config)#


7.    Routing

Akhirnya, setelah interface terkonfigurasi, router memerlukan sebuah proses agar router tahu bagaimana dan kemana sebuah paket harus diteruskan. Proses ini disebut proses routing.
Routing dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu:
·        Static Routing – Router meneruskan paket dari sebuah network ke network yang lainnya berdasarkan rute (catatan: seperti rute pada bis kota) yang ditentukan oleh administrator. Rute pada static routing tidak berubah, kecuali jika diubah secara manual oleh administrator.
·        Dynamic Routing – Router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router.

Dynamic Routing tidak dibahas dalam tulisan ini karena walaupun konfigurasi-nya cukup mudah, namun bagaimana cara routing tersebut bekerja saya anggap sebagai topik lanjutan sehingga tidak saya bahas pada tulisan ini.

Static Routing dapat dilakukan dengan memasukkan baris ip route pada mode konfigurasi global.
Adapun format penulisan baris tersebut adalah:
      ip route network [mask] {alamat | interface }
dimana:
  • network adalah network tujuan
  • mask adalah subnet mask
  • alamat adalah IP address ke mana network akan dilewatkan
  • interface adalah nama interface yang digunakan untuk melewatkan paket yang ditujukan     














Gambar 7-1: Contoh routing



Gambar di atas memperlihatkan sebuah LAN yang terhubung ke WAN melalui 2 buah router, yaitu router A dan router B.
Agar LAN tersebut bisa dihubungi dari WAN, maka router A perlu diberikan static routing dengan baris perintah seperti berikut:
     RouterA(config)# ip route 172.16.10.0 255.255.255.0 172.16.158.1

Dan agar router B bisa meneruskan paket-paket yang ditujukan ke WAN, maka router B perlu dikonfigurasi dengan static routing berikut:
     RouterB(config)# ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 172.16.158.2

8.    Menyimpan dan mengambil Konfigurasi

Berbagai konfigurasi yang telah kita tuliskan dengan perintah configure terminal hanya akan disimpan pada RAM yang merupakan memory volatile. Jika konfigurasi ini tidak disimpan di NVRAM, maka konfigurasi tersebut akan hilang ketika router dimatikan atau direstart.
Secara default, Router akan mengambil konfigurasi dari NVRAM saat start up, meletakkannya di RAM, dan kemudian menggunakan konfigurasi yang ada pada RAM untuk beroperasi.

Untuk menyimpan konfigurasi yang ada di RAM ke NVRAM, diperlukan baris perintah berikut pada privileged mode:
      Router# copy running-config startup-config

Sebaliknya, untuk mengambil konfigurasi yang ada di NVRAM dan meletakkannya pada RAM, dapat digunakan perintah berikut pada privileged mode:
     Router# copy startup-config running-config

Dan untuk melihat konfigurasi yang sedang beroperasi (pada RAM), dapat digunakan perintah show running-config pada privileged mode.


Contoh 8-1: melihat running-config
Router# show running-config
Building configuration...

Current configuration : 4479 bytes
!
! Last configuration change at 12:23:26 UTC Fri Oct 10 2003
!
version 12.2
service timestamps debug datetime msec localtime show-timezone
service timestamps log datetime msec localtime show-timezone
service password-encryption
!
hostname jakarta-lina
!
                                      ….  Dan selanjutnya …..

9.    Beberapa Tips

Bekal pengetahuan dasar pada bab-bab di atas sebenarnya telah cukup berguna untuk segera memulai percobaan-percobaan dan mempelajari router lebih lanjut.
Namun untuk melengkapi dan memudahkan proses belajar, ada baiknya anda juga mengetahui beberapa tips agar mudah mengetahui perintah-perintah apa saja yang bisa dijalankan dan format penggunaannya.

9.1 Mengetahui perintah apa saja yang bisa dijalankan

Pada mode apa saja, anda bisa mengetikkan tanda (?) pada prompt. Dengan mengetikkan tanda tersebut, router akan memberitahukan apa saja yang bisa anda tuliskan pada prompt tersebut.

Contoh 9.1-1: melihat perintah-perintah apa saja yang berlaku pada prompt
router> ?
Exec commands:
  <1-99>           Session number to resume
  access-enable    Create a temporary Access-List entry
  access-profile   Apply user-profile to interface
  clear            Reset functions
  connect          Open a terminal connection
  disable          Turn off privileged commands
  disconnect       Disconnect an existing network connection
  enable           Turn on privileged commands
  exit             Exit from the EXEC
  help             Description of the interactive help system
  lat              Open a lat connection
  lock             Lock the terminal
  login            Log in as a particular user
  logout           Exit from the EXEC
  mrinfo           Request neighbor and version information from a multicast
                   router
  mstat            Show statistics after multiple multicast traceroutes
  mtrace           Trace reverse multicast path from destination to source
  name-connection  Name an existing network connection
  pad              Open a X.29 PAD connection
  ping             Send echo messages
  ppp              Start IETF Point-to-Point Protocol (PPP)
  resume           Resume an active network connection
  rlogin           Open an rlogin connection
  show             Show running system information
  slip             Start Serial-line IP (SLIP)
  systat           Display information about terminal lines
  tclquit          Quit Tool Comand Language  shell
  tclsh            Tool Comand Language a shell
  telnet           Open a telnet connection
  terminal         Set terminal line parameters
  traceroute       Trace route to destination
  tunnel           Open a tunnel connection
  udptn            Open an udptn connection
  where            List active connections
  x28              Become an X.28 PAD
  x3               Set X.3 parameters on PAD

router>

contoh 9.1-2: melihat perintah apa saja yang dimulai dengan huruf  “t”
router> t?
tclquit  tclsh  telnet  terminal  traceroute
tunnel

router> t

contoh 9.1-3: melihat lanjutan dari sebuah perintah
router>telnet ?
  WORD  IP address or hostname of a remote system
  <cr>

router>telnet





9.2 Perintah yang tidak lengkap dan Auto Completion

Sebuah perintah pada router tidak harus dituliskan secara lengkap jika perintah tersebut tidak ambiguous. Dengan fasilitas ini, administrator bisa menghemat waktu karena tidak harus mengetikkan semua perintah secara lengkap.

Contoh 9.2-1: perintah yang tidak lengkap
Router # sh ru
Building configuration...

Current configuration : 4479 bytes
!
! Last configuration change at 12:23:26 UTC Fri Oct 10 2003
!
                      ……… dan selanjutnya ………

Tampak pada contoh 9.2-1 bahwa router menjalankan perintah show running-config, padahal administrator hanya menuliskan sh ru pada prompt.

Kadangkala kita tidak yakin dengan sebuah command sehingga kita tidak berani menuliskannya dengan tidak lengkap seperti di atas. Dengan kondisi seperti ini, administrator juga bisa menghemat waktu pengetikan dengan menekan tombol <tab> dan router akan melakukan auto completion.

Contoh 9.2-2: auto completion
Router > tel <tab>
Router > telnet

Contoh 9.2-2 memperlihatkan bahwa administrator cukup mengetikkan tel + <tab> dan router melengkapinya sendiri menjadi telnet setelah penekanan tombol <tab>.


10. Contoh Configurasi Sederhana

Akhirnya, tulisan ini akan saya tutup dengan memberikan contoh sebuah konfigurasi router sederhana secara utuh. Dan saya ucapkan selamat belajar.

Contoh 10-1: konfigurasi sederhana secara utuh
trident16-rig#sh run
Building configuration...

Current configuration:
!
! No configuration change since last restart
!
version 12.1
service timestamps debug datetime msec localtime show-timezone
service timestamps log datetime msec localtime show-timezone
service password-encryption
!
hostname trident16-rig
!
enable secret 5 $1$PlKA$Ev/ev3/gQJHnytqacioZt.
!
ip subnet-zero
no ip domain-lookup
ip name-server 192.23.168.5
ip name-server 192.23.164.5
!
interface Ethernet0
 description Local Segment for Trident 16 Rig
 ip address 172.16.135.1 255.255.255.192
!
interface Serial0
 description VSAT link to jakarta-lina-sat
 bandwidth 128
 ip address 172.16.158.174 255.255.255.252
!
interface Serial1
 no ip address
 shutdown
!
ip classless
ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 172.16.158.173
no ip http server
!
line con 0
 transport input none
line aux 0
line vty 0 4
 password 7 023616521D071B240C600C0D12180000
 login
!
end

trident16-rig#

Install dan konfigurasi DHCP Server di ubuntu


Kemarin ada teman yang meminta tolong untuk membuat server DHCP, kalau pengalaman sih dengan FreeBSD, setelah ditanya ternyata menggunakan linux ubuntu, ya ok lah ndak papa,  Pada prinsipnya Server DHCP akan memberikan IP ke client. Konfigurasi DHCP server memiliki 2 metode yang digunakan, pertama Address Poll yang berarti menyiapkan reantang ip tertentu yang siap dipakai oleh Client DHCP, IP address ini bersifat sementara artinya jika Client Restart atau Shutdown maka ketika nyala lagi akan meminta ip ke server dan mungkin akan mendapatkan ip address yang berbeda dengan sebelumnya. seangkan metode kedua, MAC Address yang berarti menggunakan identitas MAC Address dari Netword Card client DHCP, metode ini akan memberikan ip statis yang sudah di seting di server DHCP, sehingga IP client tidak akan berubah.
Install Server DHCP di Ubuntu
sudo apt-get install dhcp3-server
Peritah tersebut akan menginstall server DHCP di ubuntu, tidak repot kan.
Konfigurasi Server DHCP
Jika komputer ubuntu anda mempunyai 2 network card,  anda pilih salah satu Network card yang digunakan untuk menerima permintaan Ip dari client, atau dalam satu LAN. kemudian anda buka file
sudo vi /etc/default/dhcp3-server
cari
INTERFACES=”"
ganti dengan
INTERFACES=”eth0″
simpan dan keluar
Metode Address Pool
langkah selanjutnya buka file
sudo vi /etc/dhcp3/dhcpd.conf
ganti konfigurasi seperti dibawah
subnet 192.168.0.0 netmask 255.255.255.0 {
range 192.168.0.100 192.168.0.200;
option domain-name-servers 202.188.0.133, 202.188.1.5;
option domain-name "warnet.my";
option routers 192.168.0.1;
option broadcast-address 192.168.0.255;
default-lease-time 600;
max-lease-time 7200;
}

simpan kemudian keluar.
Konfigurasi diatas berarti Server DHCP menyiapkan IP address antara 192.168.0.100-192.168.0.200, Gateway 192.168.0.1, DNS 202.188.0.133 dan 202.188.0.5
Metode MAC Address
Metode ini memberikan IP statik ke client berdasarkan MAC Addres dari network card client.
Buka file dhcp.conf
default-lease-time 600;
max-lease-time 7200;
option subnet-mask 255.255.255.0;
option broadcast-address 192.168.1.255;
option routers 192.168.1.254;
option domain-name-servers 192.168.1.1, 192.168.1.2;
option domain-name “yourdomainname.com”;
subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 {
range 192.168.1.10 192.168.1.200;
}
host client1{
hardware ethernet 00:1b:63:ef:db:54;
fixed-address 192.168.1.20;
}
host client2{
hardware ethernet 00:0a:95:b4:d4:b0;
fixed-address 192.168.1.21;
}
host client3{
hardware ethernet 00:16:cb:aa:2a:cd;
fixed-address 192.168.1.22;
}
host client4{
hardware ethernet 00:0a:95:f5:8f:b3;
fixed-address 192.168.1.23;
}

Setelah selesai restart service DHCP.
sudo /etc/init.d/dhcp3-server restart
sudah selesai deh instalasi server DHCPnya.
Konfigurasi Klient DHCP
buka file intervace
sudo vi /etc/network/interfaces
Edit dan sesuaikan dengan ini
auto lo eth0
iface eth0 inet dhcp
iface lo inet loopback
sdsd
Simpan kemudian keluar.
Kemudian restart networkingnya
sudo /etc/init.d/networking restart
Bagaimana mencari IP Addres DHCP Server
anda harus menjalankan beberapa perintah
sudo dhclient
or
tail -n 15 /var/lib/dhcp3/dhclient.*.leases